Sejarah K3 di Indonesia dan Dunia, Apa kita Tahu?

 

 

 

Sejarah K3 mengindikasikan bahwa pertumbuhan keselamatan dan kesehatan kerja sudah terjadi sejak zaman pra sejarah di semua dunia. K3 akan tidak jarang kali dipikirkan oleh insan sepanjang insan tersebut bekerja guna memenuhi keperluan hidupnya.
Sejarah K3 dalam artikel ini meliputi:
• Sejarah K3 di dunia yang mencakup sejarah keselamatan dan kesehatan kerja dari zaman pra sejarah sampai modern
• Sejarah K3 di Indonesia yang mencakup perkembangan K3 dari zaman penjajahan sampai zaman sesudah reformasi
Sejarah K3 di Dunia
Sejarah keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dicungkil dari pertumbuhan industri sebagai lokasi kerja. Perkembangan industri ini menimbulkan resiko-resiko kegiatan baru yang tidak ada pada lokasi kerja tradisional.

supplier alat safety jakarta – Pada saat insan mulai menyimpulkan untuk bekerja mengisi kehidupannya, maka pada saat tersebut pula K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) ada. Pada ketika bekerja mereka mengalami kemalangan dalam format cidera atau luka. Mereka dengan memakai akal pikirannya berjuang mencegah terulangnya kemalangan serupa.
Sejarah pertumbuhan K3 mulai dari zaman pra-sejarah hingga dengan zaman canggih sekarang secara ringkas ialah sebagai berikut:

K3 Pra Sejarah

Sejarah K3 sudah dibuka sejak zaman pra sejarah. Pada ketika itu, insan harus telah mulai berburu, bertani dan kegiatan lain guna mendukung kegiatan kehidupannya. Berbagai macam teknik sudah dipikirkan oleh insan zaman pra sejarah laksana dibuatnya alat tolong macam kapak, pisau, api semuanya untuk mempermudah pekerjaan manusia. Manusia zaman pra sejarah juga dapat berburu dengan berkelompok, urusan ini pastinya memperkecil risiko sekitar berburu sebab ada teman sekelompoknya yang siap menolong andai muncul kejadian yang tidak diharapkan.
Pada zaman batu dan goa (Paleolithikum dan Neolithikum, insan telah mulai menciptakan kapak dan tombak yang gampang untuk dipakai serta tidak membahayakan untuk mereka ketika digunakan. Desain tombak dan kapak yang mereka buat lazimnya mempunyai format yang lebih banyak proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak. Hal ini berfungsi supaya pemakaian kapak atau tombak itu tidak membutuhkan tenaga yang besar sebab dengan sedikit buaian momentum yang dihasilkan lumayan besar. Desain yang mengecil pada pegangan dimaksudkan guna tidak membahayakan untuk pemakai saat melayangkan kapak tersebut.

Zaman Peradaban Lama

Bangsa Babilonia telah mencoba menciptakan sarung kapak supaya aman dan tidak membahayakan untuk orang yang membawanya. Pada masa ini, masyarakat telah mengenal sekian banyak macam perlengkapan yang dipakai untuk menolong pekerjaan mereka dan semakin berkembang sesudah ditemukannya tembaga dan perunggu selama 3000-2500 SM. Pada tahun 3400 SM, masyarakat telah mengenal konstruksi dengan memakai batu bata yang diciptakan dengan proses pengeringan oleh sinar matahari. Pada era ini, masyarakat telah membangunan drainase air dari batu sebagai kemudahan sanitasi. Pada tahun 2000 SM, hadir suatu ketentuan “Hammurabi” yang menjadi dasar adanya kompensasi asuransi untuk pekerja.
Pada zaman Mesir kuno khususnya pada masa berkuasanya Fir’aun, tidak sedikit sekali dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan tidak sedikit tenaga kerja. Pada tahun 1500 SM, terutama pada masa Raja Ramses II, dilaksanakan pekerjaan pembangunan terusan dari Mediterania ke Laut Merah. Raja Ramses II pun meminta semua pekerja untuk membina Kuil Rameuseum. Bagi menjaga supaya pekerjaannya lancar, Raja Ramses II meluangkan tabib serta pelayan untuk mengawal kesehatan semua pekerjanya.
Pada zaman Yunani kuno, di antara tokoh yang terkanal ialah Hippocrates. Dia sukses menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.
Pada zaman Romawi, para berpengalaman seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai mengenalkan adanya gangguan kesehatan yang disebabkan karena adanya penyampaian bahan-bahan toksik dari dunia kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander Yang Agung, mereka sudah dilaksanakan pelayanan kesehatan untuk angkatan perang.

K3 Pada Abad Pertengahan

Pada abad pertengahan, terdapat yang telah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kemalangan sehingga mengakibatkan cacat atau meninggal. Masyarakat pekerja telah mengenal bakal bahaya uap di dunia kerja sehingga disyaratkan untuk pekerja yang bekerja pada lingkungan yang berisi uap mesti memakai masker.
Pada Abad ke-16, di antara tokoh yang familiar pada masa ini ialah Phillipus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hoheinheim atau yang lantas lebih dikenal dengan sebutan Paracelsus. Ia mulai mengenalkan penyakit-penyakit dampak kerja khususnya yang dirasakan oleh pekerja tambang. Pada era ini, seorang berpengalaman yang mempunyai nama Agricola dalam bukunya De Re Metallica bahkan telah mulai mengerjakan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan merealisasikan prinsip ventilasi.
Abad ke-18 Pada masa ini terdapat seorang berpengalaman bernama Bernardino Ramazzini (1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia, mencatat dalam bukunya yang familiar : Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih tidak jarang dijadikan referensi oleh para berpengalaman K3 hingga sekarang). Ramazzini menyaksikan bahwa dokter-dokter pada masa tersebut jarang yang menyaksikan hubungan antara kegiatan dan penyakit, sampai-sampai ada kalimat yang selalu dikenang pada ketika dia mendiagnosa seseorang yakni “What is your occupation?”. Ramazzini menyaksikan bahwa terdapat dua hal besar yang mengakibatkan penyakit dampak kerja, yakni bahaya yang terdapat dalam bahan-bahan yang dipakai ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang dilaksanakan oleh semua pekerja saat bekerja (ergonomic factors).

Era Revolusi Industri

Pada era ini hal-hal yang turut memprovokasi perkembangan K3 ialah :
1. Penggantian tenaga fauna dengan mesin-mesin laksana mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.
2. Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga manusia
3. Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan baku (khususnya bidang industri kimia dan logam).
4. Pengorganisasian kegiatan dalam jangkauan yang lebih banyak berkembangnya industri yang ditopang oleh pemakaian mesin-mesin baru.
5. Perkembangan teknologi ini mengakibatkan mulai hadir penyakit-penyakit yang bersangkutan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan saldo pembakaran.
Era Industrialisasi (Modern Industrialization) Sejak era revolusi industri hingga dengan pertengahan abad 20 maka penggnaan teknologi semakin berkembang sampai-sampai K3 pun mengikuti pertumbuhan ini. Perkembangan penciptaan alat pelindung diri, safety devices. dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya pun turut berkembang.

Era Manajemen K3

Perkembangan era manajemen modern dibuka sejak tahun 1950-an sampai sekarang. Perkembangan ini dibuka dengan teori Heinrich (1941) yang menganalisis penyebab-penyebab kemalangan bahwa lazimnya (85%) terjadi karena hal manusia (unsafe act) dan hal kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition).
Pada era ini berkembang sistem automasi pada kegiatan untuk menanggulangi masalah sulitnya mengerjakan perbaikan terhadap hal manusia. Namun, sistem automasi memunculkan masalah-masalah manusiawi yang akhirnya dominan kepada kelancaran pekerjaan sebab adanya blok-blok kegiatan dan tidak terintegrasi dengan setiap unit pekerjaan.
Sejalan dengan itu, Frank Bird dari International Loss Control Institute (ILCI) pada tahun 1972 menyampaikan teori Loss Causation Model yang mengaku bahwa hal manajemen adalahlatar belakang penyebab yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Berdasarkan pertumbuhan tersebut serta adanya permasalahan kecelakaan di Bhopal tahun 1984, kesudahannya pada akhir abad 20 berkembanglah sebuah konsep keterpaduan sistem manajemen K3 yang berorientasi pada koordinasi dan efisiensi pemakaian sumber daya. Keterpaduan seluruh unit-unit kerja laksana safety, health dan masalah lingkungan dalam sebuah sistem manajemen pun menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari aspek input proses dan output. Hal ini diperlihatkan dengan timbulnya standar-standar internasional laksana ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 45001.

Terbitnya kitab Silent Spring oleh Rachel Carson (1965), masyarakat global menuntut garansi keselamatan sebagai berikut:
• Safe Air to Breath
• Safe Water to Drink
• Safe Food to Eat
• Safe Place to Live
• Safe Product to Use
• Safe & Healthful Work Place

K3 Era Mendatang

Perkembangan K3 pada masa yang bakal datang tidak melulu difokuskan pada persoalan K3 yang ada sekedar di lingkungan industri dan pekerja. Perkembangan K3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik atau guna masyarakat luas. Penerapan aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor kegiatan kehidupan dan lebih bertujuan untuk mengawal harkat dan martabat insan serta penerapan hak asasi insan demi terwujudnya kualitas hidup yang tinggi. Upaya ini pasti saja lebih bayak berorientasi untuk aspek perilaku insan yang adalahperwujudan aspek-aspek K3